Dalam perencanaan suatu bentuk pondasi beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah :
- Pondasi harus diletakan pada tempat yang tepat baik dalam arah vertikal maupun horisontal agar tidak terganggu oleh pengaruh luar.
- Harus aman terhadap kemungkinan kegagalan kapasitas daya dukung (bearingcapacity failure/collapse)
- Tidak mengalami penurunan yang berlebihan & penurunan yang tidak merata/deferential settlement pada pondasi tersebut yang dapat menyebabkan kerusakan konstruksi diatasnya.
- Pondasi tersebut harus cukup layak ditinjau dari sudut ekonomi agar dapat memenuhi kriteria diatas
diperlukan tahapan perencanaan pondasi (khususnya pondasi tiang )yang disusun sebagai berikut :
- Menghitung beban -beban untuk menentukan daya dukung dan analisapenurunan. Beban-beban total yang berupa pada tiang terdiri dari berat kepala tiang dan tanah diatasnya. Jika tanah merupakan timbunan atau akan ditimbun pada masa yang akan datang, beban tambahan akibat negative skin priction harus diperhitungkan.
- Mengetahui propil tanah atau propil-propil yang menunjukan lapisan-lapisan tanah yang diatas propil ini ditentukan batas-batas penempatan pondasi atau struktur bangunan bawah yang direncanakan.
- Mengetahui ketinggian air permanen. Jika tiang kayu tanpa pengawetan digunakan, kemungkinan penurunan muka air tanah pada waktu mendatang harus dipertimbangkan. Untuk pondasi-pondasi jembatan, kedalaman pengikisan oleh air harus ditetapkan dan diperhitungkan.
- Menentukan jenis dan pancang tiang.
- Menentukan kapasitas/daya dukung tiang.
- Menentukan jarak antara tiang.
- Memeriksa tegangan -tegangan yang terjadi pada lapisan pendukung.
- Membuat analisa penurunan.
- Merencanakan kepala tiang.
- Memeriksa daya angkat dan beban -beban horisontal.
Sumber
- Menentukan kriteria test pembebanan pada tiang.